Kamis, 09 Agustus 2012

Bayi kita seperti apa yg kita pikirkan.

Mungkin kalimat itu hampir tepat menggambarkan perjalanan mudikku kemarin. Awalnya aku agak khawatir mudik kali ini bakalan repot n rusuh. Masalahnya aku dan suami ngeboyong 2 jagoan kami. Kalo Syahmi mungkin tidak terlalu bermasalah karena dia sudah cukup besar 3.5 thn. Tapi si kecil sahlan baru 6bln! Bibiku sempat pesan agar mudiknya ga usah terlalu lama karena ada bayi. kasihan sahlan pasti ga nyaman karena banyak orang.

Dengan berharap-harap cemas kami tetap berangkat, sambil terus berfikir positif dan sesekali bilang ke Sahlan, 'jangan sakit ya, de..'....jangan sakit ya,de....'

Hari pertama sampai hari kedua berlalu di Banjar, Sahlan tampak enjoy. Meskipun suasana dirumah nenek sangat ramai. Bayangkan saja ada hampir 10 keluarga dengan memboyong anak2nya yang nginap dirumah nenek!. Tidur seperti pengungsi, alias ngampar mulai dari ruang tamu, kamar, sampai ruang tengah. Kalo mandi ngantri, meskipun sudah ada 4 kamar mandi di rumah nenek, tetap saja acara mandi jadi saling rebutan.Berhubung aku bawa bayi, jadi saudara2 yg lain menyuruh aku tidur dikamar, (alhmdulillah) tapi ternyata dikamar tidak lebih nyaman dari diluar.Panas banget, karena penuh sesak dengan koper, tas dan barang-barang lain. Jadi yang diluar hanya kasur dan kipas. Aku berusaha untuk tenang dan ga mikir aneh, mudah2an sahlan ga rewel. Alhmdulillah ga tuh! Justru si kakak Syahmi yang rewel. Karena terbiasa tidur bareng aku dan abinya, jadi dia ga mau disuruh tidur diluar bersama sepupu-sepupunya. Alhasil, jadilah kami berempat tidur dikamar diantara koper dan barang.malam pertama dilalui syahmi dgn sangat bete'. Dia ga berhenti ngigau, nangis, sampe nendang2 selama tidur. Saking ga bisa diam selama tidur, sampai-sampai dia 'tergusur ' sudah ada dibawah tempat tidur !. Begitu mau bangun malah kejedot! hehehe.... kasian tapi aku jadi ingat masa kecilku dulu juga suka begitu.

Meskipun banyak orang, Syahmi dan sahlan tetap enjoy. Sahlan malah senang banyak temannya.Hanya saja dia mungkin kecape'an karena digendong kesana kemari.

Hari ke3, Sahlan mulai flu. Ada cairan lendir bening keluar dari hidungnya. Aku coba beri dia jus jeruk. Alhamdulillah reda.Selama mudik, acara silaturahim dan 'soan' kemana-mana pasti ga terlewat. Mungkin ini juga yang bikin Sahlan cape'. Meskipun naik mobil sendiri, tetap saja jadwal tidurnya menjadi berantakan, dan ga nyaman. Terkadang dia berjam-jam tidur di mobil sambil digendong. kalo sudah cape digendong, dia tidur di jok  mobil yang kualasi kasur dan bantal kecilnya.

Belum lagi waktu kunjungan n nginap di Kebumen, prembun. Aku sempat ga yakin dgn kondisi dikampung yang rumahnya belum permanen tembok, lantai masih tanah. tapi ternyata Sahlan bisa tidur nyenyak, begitupun Syahmi malah pules n ga pake ngigau. Apalagi ternyata udara di kampung dingin banget! n anehnya GA ADA NYAMUK!

Itu yang paling aku suka, karena aku ga bisa tidur kalo banyak nyamuk.Herannya dikampung yang dikelilingi hutan kelapa ini malah tak satupun nyamuk yang nongol! Boro-boro temannya nyamuk juga ga ada! .Hanya yang membuat ku agak khawatir adalah air nya yang berwarna kuning, katanya akibat musim kemarau. Akhirnya abi harus menyaring air sumur supaya jernih.Barulah aku berani memakai untuk mandi anak2 n diriku juga.Untuk urusan higienis aku agak protektif, sengaja dari Jkt aku bawa sabun dan sikat khusus untuk mencuci botol susu dan alat2 makan anak2. Bahkan cairan antiseptiknya!.Aku ga mau ambil resiko sama kesehatan bayi.

Setelah 2mlm nginap dikampung, kami kembali pulang ke banjar untuk esoknya pulang ke Jkt.Dan benar yg aku khawatirkan. malam sebelum kami pulang ke Jkt, Sahlan kena flu dan mencret. Sepanjang perjalanan Kebumen - Banjar di sampe pup 6x! Yang bikin aku khawatir diantara pupnya itu ada semu-semu warna merah seperti darah, padahal dia ga aku kasih pepaya. Akhirnya malam itu juga aku dan Abi mendatangi dokter anak di kota banjar, aku ga mau ambil resiko, karena besok kami harus kembali ke Jakarta. Kalau aku ga pegang obat dari dokter, aku khawatir di Jalan Sahlan tambah parah.

Sampai kami kembali di Jakarta, Sahlan masih saja mencret. kali ini sudah berkurang. Kata orang tuaku, kemungkinan dia masuk angin karena kebanyakan jalan. Tidurnya juga gelisah, seperti yang ga enak badan, pegal dan serba salah.Yahh..mudah2an Sahlan cepat sembut ya...sekarang sih dia sudah ceria kembali, makannya juga banyak. Tapi pupnya juga jadi banyak hehehe...dikasih pepaya yang keluar pepaya, dikasih sayur yang keluar sayur.

Masih ada satu peer, Sahlan harus di urut dulu supaya masuk anginnya hilang n dia ga pegel lagi.Kasihan anakku, maafin ya sayang, Insya Alloh Sahlan jadi lebih kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BISNIS MLM , WHY NOT?

Tarik napasss Hempaskan . . Jadi sejatinya ga ada teman yg bener2 tulus. Sebaik2 nya teman tetep aja ada yg merasa paling suci paling be...