Kamis, 09 Agustus 2012

Refleksi diri

Apakah kamu seorang perempuan
lahir sebagai anak tertua, disekolahkan paling tinggi diantara adik2 yang lain?

Apakah kamu anak yang ketika gadis hanya tau sekolah, kursus dan rumah?
apakah kamu termasuk anak yang penurut?

Apakah kamu ketika baru saja lulus langsung memutuskan untuk menerima pinangan seorang lelaki?
Apakah kamu belum pernah bekerja tetap dan punya punya pendapatan sendiri?
Apakah kamu belum sempat membahagiakan ortu tersayang dgn hasil jerih payahmu?

Apakah kini kamu sibuk dengan urusan domestik perempuan?
Apakah kini kamu berkutat dengan melulu urusan anak, dapur dan rumah?
Apakah kini kamu hanya  bisa bergantung dari penghasilan suami?

Apakah kamu pernah merasa ingin memberi kepda ortu dan adik2mu?
Apakah kamu istri yang takut meminta sedikit dari uang belanja utk diberikan pada ortu ?
Apakah kamu mulai merasa tidak dihargai atas pengorbanan untuk tidak berkarir diluar rumah, tidak punya penghasilan yg bisa bebas diberikan kepada ortu sendiri, mendidik dan merawat anak-anak?padahal biaya untuk membayar pembantu dan baby sitter tidaklah murah, lalu kenapa pengorbanan mu tidak ada yg menghargainya, apalagi bangga dengan pilihanmu itu?

Sementara perempuan lain bisa berkarir tinggi, penghasilan besar, bebas menggunakan uangnya untuk apa dan siapa saja, bahkan tidak tergantung lagi dgn suami dalam hal financial. Apakah kamu iri?

Apakah kamu bimbang?
Karena untuk bisa meraih semua itu kamu harus meninggalkan anak-anak hanya dengan pembantu dan BS nya?
Kamu harus rela berangkat pagi-pagi sekali dan pulang dikala hari sudah larut.
Kamu harus rela kehilangan moment indah ketika anak-anak mu tumbuh, sementar hal itu tidak pernah terulang.
Demi membahagiakan ortu tersayang, membantu ekonomi keluarga dan mengaplikasikan ilmu memang ada yang harus dikorbankan.

Dialah anak-anakmu.
lalu kenapa para suami sedikit sekali menghargai pengorbananmu?
Istri yang melayaninya, melahirkan anak2nya, merawat dan mendidik mereka ,...
TANPA DIBAYAR sedikitpun....24 jam NONSTOP, 7 hari dalam SEMINGU.
Mengapa tak diberinya saja sedikit penghasilannya kepada istrinya untuk pengganti pengorbanan sang istri kepada ortunya?
Karena semua itu tidak pernah ada ketentuannya.

Kalau begitu,
sungguh hebat bagiku perempuan2 yang berkarir diluar rumah...karena
mereka masih sempat membagi waktunya untuk keluarga
memeras keringat untuk membalas jasa ortunya
merasakan lelah yang 2x lipat demi membantu ekonomi keluarga.

Sungguh mulia perempuan2 yang memilih dirumah
menjaga anak, rumah dan harta suaminya.
tidak dibayar sedikitpun kecuali mengharap kasih sayang Alloh dan semoga anak-anaknya menjadi kebanggaannya dan bangga pada dirinya.

Mengecewakan juga bagi suami-suami yang tidak berfikir untuk memberi kesempatan istrinya bekerja,
tidak ingin Menyisihkan sebagian dari penghasilannya tidak hanya untuk ortunya tapi juga untuk mertuanya, sebagai ganti anak perempuannya yang telah diambil untuk mengabdi padanya.
Suami2 yang sedikitpun tidak pernah membesarkan hati istrinya dengan nasihat-nasihat mulia, pujian karena telah merawat dan mendidik anak-anaknya, perhatian atas kasih sayang istrinya buat dirinya. Karena pujian adalah reward  yang memberi energi seorang istri dikala gundah, energi ibu dikala stress mengahadapi masalah rumah tangga dan anak-anak.

Wahai para perempuan,
tetaplah engkau bersemangat meski tiada seorang pun memuji kerja keras dan pengorbananmu.
Karena hanya balasan dan pahala Alloh saja yang pasti didunia ini.

Wahai para lelaki,
hargai kerja keras istrimu
hargailah pengorbanan istrimu
jadilah penyemangat keluargamu
Dan sempatkan memberi pujian indahmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BISNIS MLM , WHY NOT?

Tarik napasss Hempaskan . . Jadi sejatinya ga ada teman yg bener2 tulus. Sebaik2 nya teman tetep aja ada yg merasa paling suci paling be...