Mungkin
pengalamanku ini tidak terlalu unik, tapi mudah-mudahan bisa jadi
inspirasi bagi ibu-ibu yang lain untuk berbuat hal yang sama.
Ketika
hamil pertama, seperti halnya calon ibu yang lain, 3 bulan pertama aku
mengalami yang namanya ‘morning sickness’. Hal ini tidak Cuma bikin
tubuhku jadi tidak fit tapi juga aku jadi ‘ogah’ minum susu. Apalagi
susu buat ibu hamil.
Mencium
baunya saja sudah bikin aku mual gak karuan. Sampai suatu hari suamiku
membawakan aku susu Prenagen rasa vanilla. Hiiii… aku tetap tidak
bergeming untuk meminumnya meski sedikit. Lalu suamiku membeli lagi yang
rasa strawberi, tidak suka juga! Begitupun ketika ku coba rasa coklat.
Aku dan suamiku jadi khawatir, kalau begini terus nanti pertumbuhan dan
kecerdasan bayi kami kelak akan terganggu.
Untunglah
seorang sahabat menyarankan aku mencoba Prenagen Ibu Hamil yang rasa
Mocha. Katanya dia juga cocok. Lalu suamiku bergegas membelinya dengan
harapan kali ini aku bisa menelan susu itu. Demi bayi kami.
Benar
saja , ketika ku buat segelas susu rasa Mocha itu, yang tercium pertama
kali bukanlah bau susu, tapi seperti bau kopi. Segera kucoba, dan….
Ajaib! Rasanya nikmat, dan gak eneg!. Aku bisa menelan susuku dengan
nikmat sampai habis. Suamiku kini bisa tersenyum lega.
Sejak
saat itu, hingga usia kehamilan 9 bulan aku rutin meminum susu
Prenagen rasa Mocha 2x sehari. Alhamdulillah, ketika waktu bersalin tiba
anak kami lahir dengan fisik sempurna dan sehat. Dengan berat lahir
2.8kg dan panjang 48cm, aku melahirkan bayiku dengan cara normal dan
lancar. Selama menyusui aku juga rutin minum susu Prenagen setiap habis
menyusui. Hasilnya, terasa sekali ASI ku lebih banyak dan cukup untuk
kebutuhan bayi kami sehingga aku bisa memberinya ASI eksklusif. Dan kami
lebih tenang lagi karena dengan minum susu Prenagen sejak hamil sampai
menyusui, pasti ASI ku juga jadi lebih bergizi tinggi melebihi susu
formula manapun. Oya, aku pernah lupa meminum susu seharian karena
kesibukan mengurus rumah dan bayi kami, ternyata ASI ku juga berkurang
dan bayi ku jadi rewel karena merasa tidak kenyang.
Aku
memberi ASI full selama 2 tahun kepada anak pertama kami. Hasilnya anak
kami terlihat pesat sekali pertumbuhan kecerdasannya. Aku ingat, mulai
umur 7 bulan giginya sudah mulai tumbuh.Dan pada usia 13 bulan dia sudah
bisa berjalan sekaligus bicara. Semua itu kami yakini karena ASI
eksklusif yang kuberikan dan juga stimulasi yang diterimanya dari kami
dan lingkungan sekitar.
Masih
banyak lagi catatan perkembangan yang dilalui anak pertama kami itu,
semuanya selalu ku catat dalam buku jurnal perkembangan bayi yang pernah
ku dapat dari majalah Ayahbunda. Dari situ aku tertarik untuk menulis
setiap perkembangan motorik kasar dan halus anak kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar