Setelah diskusi panjang lebar sama suami dan sama syahmi juga , sempet tarik ulur juga sih. Bahas plus minusnya , akhirnya Bismillah saya dan suami atas persetujuan Syahmi sepakat mendftarkan Syahmi ke Sekolah negeri. Asal sekolah syahmi memang SDIT, alhmdulillah kemarin jadi juara1 utk nilai tertinggi UN di sekolah.
Banyak pertimbangan memang, sy pernah ingin memasukan syahmi ke pesantren krn ingin syahmi punya basic agama terbaik. Tapi sy berfikir ulang ketika kelas 5 SD di sekolah Syahmi saat acara parenting pembicara nya bilang begini,
Allah tidak pernah salah menitipkan milikNya. Ketika Ia menitipkan anak kepada kita itu artinya kita adalah org tua yg terpilih, terbaik yg dipercayakan oleh Allah swt utk membimbing titipanNya. Dan Allah tidak pernah salah menitipkan hambaNya. Jadi kenapa kita malah menitipkan lagi titipanNya pada yg lain?
Saat itu sy terhenyak. Ditambah lagi abi nya anak anak pun tdk mau memasukan anak terlalu dini ke pesantren sehingga hanya bisa ketemuan seminggu sekali atau sebulan sekali. Alasannya dia simple, sbg org tua kita tdk punya waktu banyak utk bersama anak, apalagi anak laki kelak dia pun akan pergi meninggalkan orgtuanya utk klgnya. Jadi jgn di cut wkt yg ada skrg utk family dan quality time sama anak.
Kami tdk bilang pesantren jelek tp kami merasa ingin lebih banyak waktu bersama anak dlm mendidik mereka diluar wkt sekolahnya. Akhirnya sepakat lah masuk negeri. Pertimbangan masuk negeri pun bukan krn sdh tal percaya pada sekolah Islam. Sungguh ini pilihan berat krn kami bertanggung jwb menjaga hapalan quran Syahmi lebih besar drpd sebelumnya. Tapi kami melihat potensi akademik syahmi yg menjadi kelebihannya akan bisa di lebih digali di lingkungab akademik yg tepat. Dan pilihan nya jatuh ke SMP negeri . Melihat passing grade tahun lalu dan rata2 nilai tahun ini saja kami sdh membayangkan siapa yg akan jadi tmn2 syahmi. Memang nilai bukan segalanya IQ bukan yg utama tapi insyaAllah kami berusaha mengarahkan lingkungan dan arah masa depan Syahmi kelak SMP SMA dan kuliahnya nanti.
Kami tdk memilih sekolah mahal walaupun kami tau banyak yg bagus diluar sana, sederhana krn mungkin sy dan suami berasal dr didikan sekolah negeri yg juga biasa berkompetisi dgn teman teman yg berasal dr semua kalangan.
Tugas berat kami adalah harus bisa menjadi contoh lebih banyak dlm hal agama, menjaga sholat tepat waktu, hapalan dan pemikiran anak anak agar tdk terkenal ghazwul fikri di tengah pergaulannya yg mungkin tdk seislami ketika SD. Semoga Allah Swt membimbing dan menguatkan sy dan suami utk itu.
Dan tadi siang submit pendftaran online pun lgsung berada di urutan 81 dari kapasitas 111 anak saja. Bismillahi tawakaltu saja insyaAllah semua diatur atas ijinNya. Kalaupun nanti sampai tgl akhir pendftran akhirnya tergeser kluar dr nama yg diterima maka itu pasti krn Allah Swt punya rencana lain yg lebih baik.
Mohon doa teman2 juga ya.... Ini ga kalah bikin deg degannya dr target emaknya open open D :))))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar