Team
sepakbola bermain 11 orang. Dibelakangnya ada team sukses yg namanya
pelatih memastikan mereka bekerja dengan semangat , kompak dan berhasil
mencapai target.
Juga ada pengawas jalannya pertandingan namanya team wasit. Wasit nya ga cuma 1 ada wasit di garis ada yg di lapangan. Kalo kedua team sepakbola bekerja tidak sesuai aturan SOPnya maka wajib dikasih peringatan. Itulah makanya ada kartu merah dan kartu kuning.
Penonton adalah yg menikmati hasil kerja solid team sepakbola , wasit dan pelatihnya.
Ada ga ya pemain bola yg ga mau di atur wasit?
Ada ga kapten sepakbola yg mengadu domba wasit ama penonton atau wasit ama coach?
Apapun didunia ini ada pemain harus ada wasit dan ada pelatihnya. Fungsinya supaya segala sesuatu berjalan sesuai aturan. Wasit pun ga boleh memihak atau menganak emaskan team tertentu supaya penilaiannya dalam mengkontrol pertandingan jadi fair . Tujuan utamanya dari pertandingan adalah melahirkan team sepakbola terbaik dengan pertandingan yg fair dan memuaskan para penonton yg hadir sehingga semua pulang dengan senang dan bangga karena teamnya menang bersih atau kalah terhormat.
Di keluarga
Di dalam organisasi
Dalam bisnis
Dalam bermasyarakat pun
Ada
Pemain
Pelatih
Wasit
Dan rakyat
Semua harus bersinergi menghormati fungsi masing masing dan menjalankan fungsi masing masing utk kemaslahatan bersama mencapai tujuan bersama bukan tujuan individu.
Keluarga menciptakan keluarga yg sakinah mawaddah dan warohmah.
Organisasi menjadi wadah yg kompak saling support dalam melahirkan prestasi , bermanfaat buat semua dan dicintai .
Negara menciptakan generasi yg berakhlaqul karimah, rakyat sejahtera , sumber daya dan kekayaan alam di nikmati utk kesejahteraan rakyat. pemimpin mengayomi , rakyat mencintai, negara terkendali. Bener2 baldatun toyyibatun warobbun ghofur.
Pemain tanpa pelatih jadi tong kosong tanpa ilmu.
Pemain tanpa wasit ibarat firaun yg sombong merasa diri paling benar dan kebal aturan atau malah merubah2 aturan utk kepentingan sendiri.
Pemain tanpa penonton jadi ga berkah karena yg puas dgn kesuksesan suatu team selayaknya bukan hanya team itu sendiri tapi juga orang orang yg ada disekitarnya.
Ini hanya catatan kecil dr pemikiran saya sebagai rakyat biasa. Saya bukan komentator sepakbola apalagi pengamat politik. Saya cuma suka dengan filosofi pemain bola - wasit - pelatih dan penontonnya yg sangat loyal.
Masih jauh ilmunya saya tapi semoga suara hati yg sedikit ini bisa memberi pencerahan buat saya pribadi dan yg membaca.
Wallahu'alam bishowab
Omong omong soal sepakbola...
Semoga tahun depan kesampean ajak suami ketemu MU di London.
Go London 2015!
Jatimelati, 26 November 2014
Hany Kurniasari
Juga ada pengawas jalannya pertandingan namanya team wasit. Wasit nya ga cuma 1 ada wasit di garis ada yg di lapangan. Kalo kedua team sepakbola bekerja tidak sesuai aturan SOPnya maka wajib dikasih peringatan. Itulah makanya ada kartu merah dan kartu kuning.
Penonton adalah yg menikmati hasil kerja solid team sepakbola , wasit dan pelatihnya.
Ada ga ya pemain bola yg ga mau di atur wasit?
Ada ga kapten sepakbola yg mengadu domba wasit ama penonton atau wasit ama coach?
Apapun didunia ini ada pemain harus ada wasit dan ada pelatihnya. Fungsinya supaya segala sesuatu berjalan sesuai aturan. Wasit pun ga boleh memihak atau menganak emaskan team tertentu supaya penilaiannya dalam mengkontrol pertandingan jadi fair . Tujuan utamanya dari pertandingan adalah melahirkan team sepakbola terbaik dengan pertandingan yg fair dan memuaskan para penonton yg hadir sehingga semua pulang dengan senang dan bangga karena teamnya menang bersih atau kalah terhormat.
Di keluarga
Di dalam organisasi
Dalam bisnis
Dalam bermasyarakat pun
Ada
Pemain
Pelatih
Wasit
Dan rakyat
Semua harus bersinergi menghormati fungsi masing masing dan menjalankan fungsi masing masing utk kemaslahatan bersama mencapai tujuan bersama bukan tujuan individu.
Keluarga menciptakan keluarga yg sakinah mawaddah dan warohmah.
Organisasi menjadi wadah yg kompak saling support dalam melahirkan prestasi , bermanfaat buat semua dan dicintai .
Negara menciptakan generasi yg berakhlaqul karimah, rakyat sejahtera , sumber daya dan kekayaan alam di nikmati utk kesejahteraan rakyat. pemimpin mengayomi , rakyat mencintai, negara terkendali. Bener2 baldatun toyyibatun warobbun ghofur.
Pemain tanpa pelatih jadi tong kosong tanpa ilmu.
Pemain tanpa wasit ibarat firaun yg sombong merasa diri paling benar dan kebal aturan atau malah merubah2 aturan utk kepentingan sendiri.
Pemain tanpa penonton jadi ga berkah karena yg puas dgn kesuksesan suatu team selayaknya bukan hanya team itu sendiri tapi juga orang orang yg ada disekitarnya.
Ini hanya catatan kecil dr pemikiran saya sebagai rakyat biasa. Saya bukan komentator sepakbola apalagi pengamat politik. Saya cuma suka dengan filosofi pemain bola - wasit - pelatih dan penontonnya yg sangat loyal.
Masih jauh ilmunya saya tapi semoga suara hati yg sedikit ini bisa memberi pencerahan buat saya pribadi dan yg membaca.
Wallahu'alam bishowab
Omong omong soal sepakbola...
Semoga tahun depan kesampean ajak suami ketemu MU di London.
Go London 2015!
Jatimelati, 26 November 2014
Hany Kurniasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar