Kesuksesan itu berbanding lurus dgn pengorbanan. Ga percaya? Kalo aku percaya banget.
13 tahun lalu baru menikah masih sama sama kerja walopun waktu itu saya
kerja seketemunya aja karena domisili mengikuti suami yg dinas di
perusahaan Tambang Batubara Kaltim , 6 bln disana saya ga kunjung hamil.
Lalu resign lah suami dari perusahaan itu dan kembali kami pulang di
jakarta memulai dari nol. Selama dijakarta
suami kerja dan saya juga kerja. Waktu itu kerja dobel dobel . Jadi
Dosen iya , nyambi jadi agent asuransi juga iya. Jadi judulnya tetep
fullday 5hari seminggu keluar rumah sedangkan sabtu minggu silaturahiim
sana sini . Rasanya hampir ga ada waktu buat diri sendiri terutama kami
berdua untuk berfikir apa Impian kami.
2thn menikah ga kunjung
tanda tanda hamil lalu suami mulai gelisah. Apalagi saya karena saya
perempuan dan perempuan ada batas usia kapan usia sehat utk hamil dan
melahirkan. Akhirnya kontrol lah ke dokter. Singkat cerita hormon saya
kurang subur dan terlalu capek. Langsung saya dibawa pada pilihan mau
punya anak harus berhenti kerja atau kekeuh kerja maka kesempatan punya
anak lebih kecil.
Walopun punya anak atau tidak adalah
sepenuhnya kuasa Allah swt tapi usaha adalah kewajiban manusia. Maka
dengan kesadaran diri saya pun memilih berhenti kerja . Berhentilah saya
bekerja dan pamitan pada atasan dgn alasan karena saya dan suami ingin
punya anak. Alhamdulillah setelah setahun memilih berhenti akhirnya saya
pun hamil anak pertama.
Penantian berbuah hasil. Pengorbanan
harus rutin bolak balik cek ke dokter dan menerima sementara keadaan
penghasilan yg berkurang hanya dari satu pipa , karena sadar anak adalah
harta tak ternilai .
Saya hanya berfikir sederhana saat itu.
Kalo bukan saya yg berkorban tidak bekerja lalu siapa lagi? Tidak
mungkin suami. Lalu kalo tidak sekarang memutuskan kapan lagi? Sementara
waktu berjalan terus dan usia saya makin tidak muda.
Seperti
itulah pengorbanan, disatu sisi lebih prioritas kita jalanin demi
sukses di sisi lain. Mundur satu langkah untuk lompat sejauh 5langkah .
Seperti halnya bisnis Oriflame. Mungkin pengorbanan pontang panting,
kurang tidur, badan remuk, korban perasaan , ditolak, dijauhi teman
sendiri dll nya terasa berat. Tapi ketika kita sudah siap memilih
menjalaninya insyaAllah ada secercah sukses didepan sana.
Wallahu'alam bishowab
JatiMelati 6 november 2014.
Hany Kurniasari
#bisnisTanpaTapi
#thepoweroffGain
repost https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204317541835221&set=a.10204317536315083.1073741919.1129433654&type=3&theater
Perjalanan cerita jatuh bangun menggapai impian bersama Oriflame. Hany daftar di bulan Desember 2010 dan masih setia hingga kini hanya 1 bisnis di Oriflame club SBN.
Minggu, 30 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BISNIS MLM , WHY NOT?
Tarik napasss Hempaskan . . Jadi sejatinya ga ada teman yg bener2 tulus. Sebaik2 nya teman tetep aja ada yg merasa paling suci paling be...
-
Prosedur bikin SIM baru harus melalui uji praktek. Berikut yang dapat saya rangkum berdasarkan pengalaman sendiri. Kebetulan lokasi ce...
-
Ingin bergabung dengan Oriflame dan mendaptakan hadiah2 keren? SEKARANG WAKTUNYA Join periode 1 November - 15 Desember Anda akan be...
-
*Sumber : Kultwitnya @ilnaoriflame. CARA MENGAJAK ORANG GABUNG Di ORIFLAME. Apa aja do's and don'ts nya. Simak yukkk... - Jgn pern...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar