Kamis, 19 Juni 2014

Rejeki Vs Usaha dalam Perjalanan Hidup

Saya bukan ustadzah dan bukan Orang alim.
Yang saya pahami setiap ingin mendapatkan impian, kita harus berusaha memperjuangkannya. Entah itu akan terwujud atau tidak , tapi saya diajarkan tidak pasrah begitu saja sebelum berjuang.

Ketika kita kecil sampai dewasa, orang tua mengajarkan. Kalo kita ingin menjadi Dokter maka kita harus sekolah yang pintar. orang tua kita mensupport dengan membiayai dan mengarahkan pada sekolah yg benar, kita hanya perlu belajar dengan tekun. Saat sy sekolah dulu , orang tua sy tidak mewajibkan saya harus juara, tapi entah kenapa sy selalu ingin jadi Juara 1 di sekolah. Mulai dari SD sampai SMP sy selalu rangking 1 dan 5 Besar, bahkan NEM ketika lulus SD dan SMP kala itu nilainya bagus bagus. Menjelang SMA pikiran sy mulai terpecah ikut ikutan organisasi dan ekskul dan pernah saya mengalami yg namanya nilai rapot merah walopun itu memang pada mata pelajaran yg menjadi kelemahan sya. Hancur remuk rasanya hati saya dan orang tua sya melihat rapot yg merah , seakan2 masa depan suram terbentang didepan mata.

Saat itu sy belajar bahwa ternyata menjadi rangking satu itu bukan hanya karena demi dipandang pintar. Tapi itu adalah bentuk terima kasih dan tanggungjawab saya kepada kedua orang tua saya yg sudah membimbing dan mengarahkan masa depan saya. Mereka yakin masa depan dan rejeki saya sudah digariskan Tuhan tapi mereka ingin masa depan yg terbaik, bukan masa depan asal jadi. Itulah kenapa mereka berjuang untuk saya, dan saya pun berjuang dengan belajar mati matian. Satu pelajaran pertama bagi saya, rejeki berbanding lurus dengan usaha. Usaha yg datar datar aja, hasilnya rejeki yang datar, tapi usaha yang maksimal hasilnya rejeki yang maksimal. Sayangnya saya bukan anak jenius, karena itu saya harus berjuang belajar siang malam supaya nilai saya tidak merah lagi.

Ketika sudah dewasa, saya belajar lagi bahwa rejeki dan usaha berbanding lurus. Terutama soal mencari jodoh. Saat kuliah saat dimana usia usia abege yg namanya suka, atau simpatik dgn teman sendiri pastilah ada. saat itu saya berfikir untuk tidak main main dalam mencari jodoh. saya pernah memberikan proposal Jodoh saya ke pada Alloh. Kalo ada yg memandang sebelah mata pada kekuatan ucapan dan Doa , maka orang itu sesungguhnya blom pernah membuktikan kata kata positif yg dia ucapakan akan menjadi doa yg dia tidak sadar di dengar sampai kelangit ke tujuh. Saat usia labil itu sy hanya berdoa dan sempat membuat list kriteria jodoh yg saya inginkan. ternyata itu yg diijabah sama Alloh. Sambil terus memantaskan diri dengan impian jodoh yg saya harapkan. Tiba tiba guru ngaji menyodorkan seseorang yg akan menjadi imam hidup saya. Dan saat ini sy baru ingat dengan proposal yg sy pernah kirim pada Tuhan, subhanallah kekuatan doa, ucapan dan pikiran Alloh wujudkan semua. Kalo saja dulu saya tidak membuat proposal jodoh yg saya mau, dan kalo saja saya tidak memantaskan diri dgn kriteria jodoh yg saya mau, mungkin jodoh itu akan tetap hadir tapi menyesuaikan dgn kepantasan diri saya saat itu. Inget kan kata Alloh saja, orang yg baik baik jodohnya dengan yg baik. Orang jahat jodohnya dengan orang jahat.

Setelah punya kehidupan berumah tangga pun Rejeki yang saya dapat dengan suami berbanding lurus dgn usaha keras kami. Hal hal yg terkadang dianggap sepele sebenarnya itulah bentuk usaha dan afirmasi kami demi impian.

Ketika keinginan punya anak menggebu, usaha bolak balik ke dokter periksa ini itu selama 2thn sampai bosan akhirnya berbuah diberikannya kami anak pertama setelah 2thn menikah dan setelah itu rejeki kami tak henti henti sampai 5 kali punya anak.

Ketika sama sama menyamakan rumah impian, kami sengaja cari rumah di komplek, yg ada garasi, ga mau cari rumah di gang karena kami punya impian kelak harus membuat rumah yg layak utk anak anak tumbuh, dan ingin punya kendaraan roda empat maka disediakan dulu garasinya. Kalo kami pilih rumah di gang , mungkin ketika keinginan renov rumah dan memiliki kendaraan kuat tapi begitu liat kondisi bisa saja menyurutkan impian karena berfikir ah ga ada tempat, ah repot. Alhamdulillah sekrang semua terwujud . Rumah yg layak, kendaraan yg cukup untuk membawa anak anak tanpa kehujanan dan kepanasan.

Begitu juga sekarang, ketika mendidik anak, tidak ada keinginan anak anak yg saya dan suami begitu saja berikan tanpa mereka melakukan satu usaha/ kebaikan, kami hanya ingin menanamkan kepada anak anak bahwa kesuksesan berbanding lurus dengan usaha kita yg maksimal. Apakah kami menafikan kuasa Allah? tidak sama sekali. Kami yakin Alloh itu Maha memberi kepada siapa yg Dia kehendaki. Kalo itu sudah kehendakNya maka tidak ada yang bisa menghalangi. Tapi bagi pemahaman saya yang masih harus belajar ini, Rejeki itu sudah diatur sama Alloh dan tidak akan tertukar. Alloh tidak akan menukar rejeki hambaNya yang rajin dengan yang malas. Setiap manusia yang lahir kedunia sudah ada rejekinya, tidak ada anak manusia yg lahir kelak tanpa rejeki akan tetapi kewajiban manusia juga berusaha memperoleh masa depan terbaik.

Alloh saja menyuruh kita bertebaran di muka bumi setelah kita memanjatkan doa. Alloh saja tidak akan merubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak mau merubahnya. Alloh saja memberika pahala seorang yg bekerja banting tulang utk menghidupi keluarganya dgn pahala seorang yg sedang berjihad. Sungguh Alloh itu Maha adil ya , rejeki tidak akan tertukar , benar benar tidak akan menukar rejeki yang berusaha dgn sekuat tenaga dan rejeki yang pasrah begitu saja.

Pasrah itu bukan berarti tidak berusaha , pasrah itu hanya boleh di ucapkan setelah kita berjuang, pasrahkan hasilnya pada Alloh karena yakin Alloh tidak akan menyia nyiakan usaha hambaNya. Pasrah itu saat niat akan berjuang, ketika sedang berjuang dan setelah berjuang. Satu paket komplit . Karena Rejeki berbanding lurus dengan Usahamu.

Selamat berjuang untuk IMPIAN mu
Kalo kata Mario teguh, Masa depan mu masih suci, dan mereka adalah wujud hasil dari perjuanganmu hari ini. Karena itu berjuang aja hari ini yakin esok rejeki terbaik dari Nya atas hasil usaha kita yang terbaik .

Happy Tupo :))

FIGHT for Your Tomorrow DREAMS !

Ga ada usaha dan ilmu yang sia sia kecuali kamu menyia nyiakannya.

Pasti DIAMOND!

*Hamba Alloh yang masih harus banyak belajar berdoa dan berjuang
Makasiy dan peluk sayang buat mama dan papa yg mengajarkan arti berjuang

/Hany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BISNIS MLM , WHY NOT?

Tarik napasss Hempaskan . . Jadi sejatinya ga ada teman yg bener2 tulus. Sebaik2 nya teman tetep aja ada yg merasa paling suci paling be...