Saya bukan ustadzah dan bukan Orang alim.
Yang saya pahami
setiap ingin mendapatkan impian, kita harus berusaha memperjuangkannya.
Entah itu akan terwujud atau tidak , tapi saya diajarkan tidak pasrah
begitu saja sebelum berjuang.
Ketika kita kecil sampai
dewasa, orang tua mengajarkan. Kalo kita ingin menjadi Dokter maka kita
harus sekolah yang pintar. orang tua kita mensupport dengan membiayai
dan mengarahkan pada sekolah yg benar, kita hanya perlu belajar dengan
tekun. Saat sy sekolah dulu , orang tua sy tidak mewajibkan saya harus
juara, tapi entah kenapa sy selalu ingin jadi Juara 1 di sekolah. Mulai
dari SD sampai SMP sy selalu rangking 1 dan 5 Besar, bahkan NEM ketika
lulus SD dan SMP kala itu nilainya bagus bagus. Menjelang SMA pikiran sy
mulai terpecah ikut ikutan organisasi dan ekskul dan pernah saya
mengalami yg namanya nilai rapot merah walopun itu memang pada mata
pelajaran yg menjadi kelemahan sya. Hancur remuk rasanya hati saya dan
orang tua sya melihat rapot yg merah , seakan2 masa depan suram
terbentang didepan mata.
Saat itu sy belajar bahwa
ternyata menjadi rangking satu itu bukan hanya karena demi dipandang
pintar. Tapi itu adalah bentuk terima kasih dan tanggungjawab saya
kepada kedua orang tua saya yg sudah membimbing dan mengarahkan masa
depan saya. Mereka yakin masa depan dan rejeki saya sudah digariskan
Tuhan tapi mereka ingin masa depan yg terbaik, bukan masa depan asal
jadi. Itulah kenapa mereka berjuang untuk saya, dan saya pun berjuang
dengan belajar mati matian. Satu pelajaran pertama bagi saya, rejeki
berbanding lurus dengan usaha. Usaha yg datar datar aja, hasilnya rejeki
yang datar, tapi usaha yang maksimal hasilnya rejeki yang maksimal.
Sayangnya saya bukan anak jenius, karena itu saya harus berjuang belajar
siang malam supaya nilai saya tidak merah lagi.
Ketika
sudah dewasa, saya belajar lagi bahwa rejeki dan usaha berbanding
lurus. Terutama soal mencari jodoh. Saat kuliah saat dimana usia usia
abege yg namanya suka, atau simpatik dgn teman sendiri pastilah ada.
saat itu saya berfikir untuk tidak main main dalam mencari jodoh. saya
pernah memberikan proposal Jodoh saya ke pada Alloh. Kalo ada yg
memandang sebelah mata pada kekuatan ucapan dan Doa , maka orang itu
sesungguhnya blom pernah membuktikan kata kata positif yg dia ucapakan
akan menjadi doa yg dia tidak sadar di dengar sampai kelangit ke tujuh.
Saat usia labil itu sy hanya berdoa dan sempat membuat list kriteria
jodoh yg saya inginkan. ternyata itu yg diijabah sama Alloh. Sambil
terus memantaskan diri dengan impian jodoh yg saya harapkan. Tiba tiba
guru ngaji menyodorkan seseorang yg akan menjadi imam hidup saya. Dan
saat ini sy baru ingat dengan proposal yg sy pernah kirim pada Tuhan,
subhanallah kekuatan doa, ucapan dan pikiran Alloh wujudkan semua. Kalo
saja dulu saya tidak membuat proposal jodoh yg saya mau, dan kalo saja
saya tidak memantaskan diri dgn kriteria jodoh yg saya mau, mungkin
jodoh itu akan tetap hadir tapi menyesuaikan dgn kepantasan diri saya
saat itu. Inget kan kata Alloh saja, orang yg baik baik jodohnya dengan
yg baik. Orang jahat jodohnya dengan orang jahat.
Setelah
punya kehidupan berumah tangga pun Rejeki yang saya dapat dengan suami
berbanding lurus dgn usaha keras kami. Hal hal yg terkadang dianggap
sepele sebenarnya itulah bentuk usaha dan afirmasi kami demi impian.
Ketika
keinginan punya anak menggebu, usaha bolak balik ke dokter periksa ini
itu selama 2thn sampai bosan akhirnya berbuah diberikannya kami anak
pertama setelah 2thn menikah dan setelah itu rejeki kami tak henti henti
sampai 5 kali punya anak.
Ketika sama sama menyamakan
rumah impian, kami sengaja cari rumah di komplek, yg ada garasi, ga mau
cari rumah di gang karena kami punya impian kelak harus membuat rumah yg
layak utk anak anak tumbuh, dan ingin punya kendaraan roda empat maka
disediakan dulu garasinya. Kalo kami pilih rumah di gang , mungkin
ketika keinginan renov rumah dan memiliki kendaraan kuat tapi begitu
liat kondisi bisa saja menyurutkan impian karena berfikir ah ga ada
tempat, ah repot. Alhamdulillah sekrang semua terwujud . Rumah yg layak,
kendaraan yg cukup untuk membawa anak anak tanpa kehujanan dan
kepanasan.
Begitu juga sekarang, ketika mendidik anak,
tidak ada keinginan anak anak yg saya dan suami begitu saja berikan
tanpa mereka melakukan satu usaha/ kebaikan, kami hanya ingin menanamkan
kepada anak anak bahwa kesuksesan berbanding lurus dengan usaha kita yg
maksimal. Apakah kami menafikan kuasa Allah? tidak sama sekali. Kami
yakin Alloh itu Maha memberi kepada siapa yg Dia kehendaki. Kalo itu
sudah kehendakNya maka tidak ada yang bisa menghalangi. Tapi bagi
pemahaman saya yang masih harus belajar ini, Rejeki itu sudah diatur
sama Alloh dan tidak akan tertukar. Alloh tidak akan menukar rejeki
hambaNya yang rajin dengan yang malas. Setiap manusia yang lahir kedunia
sudah ada rejekinya, tidak ada anak manusia yg lahir kelak tanpa rejeki
akan tetapi kewajiban manusia juga berusaha memperoleh masa depan
terbaik.
Alloh saja menyuruh kita bertebaran di
muka bumi setelah kita memanjatkan doa. Alloh saja tidak akan merubah
nasib suatu kaum bila kaum itu tidak mau merubahnya. Alloh saja
memberika pahala seorang yg bekerja banting tulang utk menghidupi
keluarganya dgn pahala seorang yg sedang berjihad. Sungguh Alloh itu
Maha adil ya , rejeki tidak akan tertukar , benar benar tidak akan
menukar rejeki yang berusaha dgn sekuat tenaga dan rejeki yang pasrah
begitu saja.
Pasrah itu bukan berarti tidak
berusaha , pasrah itu hanya boleh di ucapkan setelah kita berjuang,
pasrahkan hasilnya pada Alloh karena yakin Alloh tidak akan menyia
nyiakan usaha hambaNya. Pasrah itu saat niat akan berjuang, ketika
sedang berjuang dan setelah berjuang. Satu paket komplit . Karena Rejeki
berbanding lurus dengan Usahamu.
Selamat berjuang untuk IMPIAN mu
Kalo
kata Mario teguh, Masa depan mu masih suci, dan mereka adalah wujud
hasil dari perjuanganmu hari ini. Karena itu berjuang aja hari ini yakin
esok rejeki terbaik dari Nya atas hasil usaha kita yang terbaik .
Happy Tupo :))
FIGHT for Your Tomorrow DREAMS !
Ga ada usaha dan ilmu yang sia sia kecuali kamu menyia nyiakannya.
Pasti DIAMOND!
*Hamba Alloh yang masih harus banyak belajar berdoa dan berjuang
Makasiy dan peluk sayang buat mama dan papa yg mengajarkan arti berjuang
/Hany
Perjalanan cerita jatuh bangun menggapai impian bersama Oriflame. Hany daftar di bulan Desember 2010 dan masih setia hingga kini hanya 1 bisnis di Oriflame club SBN.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BISNIS MLM , WHY NOT?
Tarik napasss Hempaskan . . Jadi sejatinya ga ada teman yg bener2 tulus. Sebaik2 nya teman tetep aja ada yg merasa paling suci paling be...
-
Prosedur bikin SIM baru harus melalui uji praktek. Berikut yang dapat saya rangkum berdasarkan pengalaman sendiri. Kebetulan lokasi ce...
-
Ingin bergabung dengan Oriflame dan mendaptakan hadiah2 keren? SEKARANG WAKTUNYA Join periode 1 November - 15 Desember Anda akan be...
-
*Sumber : Kultwitnya @ilnaoriflame. CARA MENGAJAK ORANG GABUNG Di ORIFLAME. Apa aja do's and don'ts nya. Simak yukkk... - Jgn pern...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar