Wakaak kenapa mau ngakak ya baca ini :DDD
*****
Abis
baca blognya BundaUlum tentang sikap para suami yg suka males menjawab
omongan istri, tiba2 jadi ingat cerita Ummi waktu bikin surprise buat
Abi.
Sengaja hari itu, tgl 7 oktober 2007 aku ga ngomong apa-apa sama abi.Padahal tgl itu adalah tgl yg bersejarah buat kami berdua. 6 tahun yg lalu kami resmi menjadi suami istri. Dengan proses yang terbilang cepat dan kilat, aku mau menerima jadi istrinya.
Makanya, acara ifthor bersama teman2 LabSI dulu kujadikan surprise party. Surprise buka hanya buat Abi tapi juga buat teman2 yang datang saat itu. Es Krim tart spesial pun jauh2 hari sudah kupesan lewat Oliv. Aku ingin memberinya hadiah yang tak terlupakan dan yang berbeda dari tahun2 sebelumnya.Apalagi mengingat baru bulan agustus kemarin abi Ultah, tapi aku ga bisa kasih hadiah apa2.
Kali ini aku ingin membuatnya senang. Membuatnya merasa diperhatikan dan tidak terlupakan.Aku sering merasa berdosa karena tidak bisa memberi apa2 buatnya. Padahal begitu banyak yang sudah abi berikan. Dia menjadi tulang punggung dalam keluarga ini. Dia juga begitu sabar mau ikut mengasuh anak-anak. Mungkin dibanding aku yang hanya 24 jam dirumah. Yang kerjanya hanya menunggu anak-anak dan mengurus rumah. Tidak punya penghasilan apa-apa. Apa yang bisa aku banggakan dan apa yang bisa membuat Abi bangga padaku? mungkin ga ada.
Tapi ternyata abi tetap sepertiyang dulu, bahkan mungkin lebih cuek dari pada sebelum punya anak. Aku ingat dulu waktu di Sangatta, ketika bulan puasa. Abi pulang dari kerja dan tidak menemukanku di kamar, dia mencari aku sampai ke dapur barak. Atau ketika idul Fitri dia 'kehilangan' jejakku karena aku ikut pulang kerumah temannya sambil menunggunya selesai, dia sampai bertanya ke semua orang kemana aku. Saat itu dia bilang hampir merasa takut kehilangan aku. Tapi sekarang, ketika beberpa waktu lalu aku sempat ngambek dan pergi tanpa pamit, dia ga mencari-cari aku, hanya mengirim sms yg berisi agar aku pulang dan segera menelponnya.
Seringkali aku merasa takut untuk marah padanya. Karena dibanding semua kebaikannya dan selalu coba kuingat kebaikannya, apalah artinya. Aku takut kehilangan dia, aku takut terlalu sibuk mencari kekurangannya nantinya aku akan mneyesal.Tapi aku juga tetap seorang istri yang butuh diperhatikan, ditegur, diajak bercanda, didengar pendapatnya.
Aku sering merasa sebal pada abi ketika semua unek2 ku kuceritakan yang ada dia mematahkannya. Misalnya ketika aku khawatir sahlan pupnya sering dan berdarah, aku ingin bilang ini pasti ada yang tidak beres, dan harus dibawa ke dokter. Feelingku sebagai ibu sering bermain. Tapi abi selalu menanggapinya dengan negatif. Dia paling ga suka ke dokter, dia malh menyalahkan aku yang suka pake AC.Dia ga suka dengan modernisasi. Segala yang membuat istrinya nyaman dirumah, menurutnya itu tidak penting.Aku memang panikkan, tapi aku tetap seorang ibu.Isting ku sering berbicara jika ada yang tidak beres.
Aku ingin berterima kasih karena abi sudah membelikan kami rumah yang bagus untuk tempat kami berteduh, mobil untuk kami pergi agar tidak kepanasan dan kehujanan. Dan banyak lagi semua pemberiannya. Tapi aku juga manusia yang tidak hanya butuh diperhatikan dengan kebutuhan dunia, aku ingin dihargai sebagai ibu, disayangi sebagai istri.
Selamat ulangtahun Pernikahan yang ke 6 ya Ummi...I 'm verry proud of you..
aku hanya ingin dengar itu dari mulutnya, tapi sampai kami pulang dirumah dari acara surprise itu, tak sebaitpun kata yang dikatakan untukku. Dia justru larut dalam tontonan bolanya di TV. Sampai ketika dia sudah di tempat tidur dan kutanya bagaimana perasaannya? Abi hanya menjawab, 'ya...boleh juga'....lalu seperti biasa dia pun tertidur dengan lelap. Masih meninggalkan rasa dihatiku yang mengharap balasan atas surprise yang kubuat.
Itulah yang kadang membuatku sedih, kenapa sih pria tidak bisa mengungkapkan isi hatinya sesering wanita? dan kenapa juga wanita sukanya mendengar kata-kata yang merdu merayu melulu?.
'cinta , bukan hanya sekedar kata...
'cinta, adalah pertautan hati....
'akulah penjaga mu...
'akulah pelindungmu...
'akulah pendamping mu...disetiap langkah2mu...
Kaya'nya lirik lagu diatas pas banget menggambarkan bagaimana suasana hati Abi sebenarnya. Seperti yang dia selalu bilang, dia ga suka banyak kata, lebih baik di buktikan dengan perbuatan nyata.
Dan liburan lebaran haji - Natal kemarin jadi buktinya. Disaat aku dan anak-anak terkapar sakit tak berdaya, Abi dengan sabar mengurus kami bertiga. Memandikan anak-anak, menyuapi mereka, memberi obat, mengantar ke dokter, mengurut dan kerokin badanku, sampai menyuapi aku makan yang kala itu bener2 ga bisa bangun.
Duuuhhhh.jadi merasa seperti istri yang durhaka. Maafin Ummi ya Bi, sekarang Ummi yakin bahwa kasih sayang Abi lebih dari hanya sekedar kata....
We proud off You Abi....
We love U dear, And May Alloh always bless your Life....
Ya Alloh, berkahilah pernikahan kami dan jadikan anak2 kami pemimpin yang adil.
Amiinn amiin yaaa robbal'alamiin..
Sengaja hari itu, tgl 7 oktober 2007 aku ga ngomong apa-apa sama abi.Padahal tgl itu adalah tgl yg bersejarah buat kami berdua. 6 tahun yg lalu kami resmi menjadi suami istri. Dengan proses yang terbilang cepat dan kilat, aku mau menerima jadi istrinya.
Makanya, acara ifthor bersama teman2 LabSI dulu kujadikan surprise party. Surprise buka hanya buat Abi tapi juga buat teman2 yang datang saat itu. Es Krim tart spesial pun jauh2 hari sudah kupesan lewat Oliv. Aku ingin memberinya hadiah yang tak terlupakan dan yang berbeda dari tahun2 sebelumnya.Apalagi mengingat baru bulan agustus kemarin abi Ultah, tapi aku ga bisa kasih hadiah apa2.
Kali ini aku ingin membuatnya senang. Membuatnya merasa diperhatikan dan tidak terlupakan.Aku sering merasa berdosa karena tidak bisa memberi apa2 buatnya. Padahal begitu banyak yang sudah abi berikan. Dia menjadi tulang punggung dalam keluarga ini. Dia juga begitu sabar mau ikut mengasuh anak-anak. Mungkin dibanding aku yang hanya 24 jam dirumah. Yang kerjanya hanya menunggu anak-anak dan mengurus rumah. Tidak punya penghasilan apa-apa. Apa yang bisa aku banggakan dan apa yang bisa membuat Abi bangga padaku? mungkin ga ada.
Tapi ternyata abi tetap sepertiyang dulu, bahkan mungkin lebih cuek dari pada sebelum punya anak. Aku ingat dulu waktu di Sangatta, ketika bulan puasa. Abi pulang dari kerja dan tidak menemukanku di kamar, dia mencari aku sampai ke dapur barak. Atau ketika idul Fitri dia 'kehilangan' jejakku karena aku ikut pulang kerumah temannya sambil menunggunya selesai, dia sampai bertanya ke semua orang kemana aku. Saat itu dia bilang hampir merasa takut kehilangan aku. Tapi sekarang, ketika beberpa waktu lalu aku sempat ngambek dan pergi tanpa pamit, dia ga mencari-cari aku, hanya mengirim sms yg berisi agar aku pulang dan segera menelponnya.
Seringkali aku merasa takut untuk marah padanya. Karena dibanding semua kebaikannya dan selalu coba kuingat kebaikannya, apalah artinya. Aku takut kehilangan dia, aku takut terlalu sibuk mencari kekurangannya nantinya aku akan mneyesal.Tapi aku juga tetap seorang istri yang butuh diperhatikan, ditegur, diajak bercanda, didengar pendapatnya.
Aku sering merasa sebal pada abi ketika semua unek2 ku kuceritakan yang ada dia mematahkannya. Misalnya ketika aku khawatir sahlan pupnya sering dan berdarah, aku ingin bilang ini pasti ada yang tidak beres, dan harus dibawa ke dokter. Feelingku sebagai ibu sering bermain. Tapi abi selalu menanggapinya dengan negatif. Dia paling ga suka ke dokter, dia malh menyalahkan aku yang suka pake AC.Dia ga suka dengan modernisasi. Segala yang membuat istrinya nyaman dirumah, menurutnya itu tidak penting.Aku memang panikkan, tapi aku tetap seorang ibu.Isting ku sering berbicara jika ada yang tidak beres.
Aku ingin berterima kasih karena abi sudah membelikan kami rumah yang bagus untuk tempat kami berteduh, mobil untuk kami pergi agar tidak kepanasan dan kehujanan. Dan banyak lagi semua pemberiannya. Tapi aku juga manusia yang tidak hanya butuh diperhatikan dengan kebutuhan dunia, aku ingin dihargai sebagai ibu, disayangi sebagai istri.
Selamat ulangtahun Pernikahan yang ke 6 ya Ummi...I 'm verry proud of you..
aku hanya ingin dengar itu dari mulutnya, tapi sampai kami pulang dirumah dari acara surprise itu, tak sebaitpun kata yang dikatakan untukku. Dia justru larut dalam tontonan bolanya di TV. Sampai ketika dia sudah di tempat tidur dan kutanya bagaimana perasaannya? Abi hanya menjawab, 'ya...boleh juga'....lalu seperti biasa dia pun tertidur dengan lelap. Masih meninggalkan rasa dihatiku yang mengharap balasan atas surprise yang kubuat.
Itulah yang kadang membuatku sedih, kenapa sih pria tidak bisa mengungkapkan isi hatinya sesering wanita? dan kenapa juga wanita sukanya mendengar kata-kata yang merdu merayu melulu?.
'cinta , bukan hanya sekedar kata...
'cinta, adalah pertautan hati....
'akulah penjaga mu...
'akulah pelindungmu...
'akulah pendamping mu...disetiap langkah2mu...
Kaya'nya lirik lagu diatas pas banget menggambarkan bagaimana suasana hati Abi sebenarnya. Seperti yang dia selalu bilang, dia ga suka banyak kata, lebih baik di buktikan dengan perbuatan nyata.
Dan liburan lebaran haji - Natal kemarin jadi buktinya. Disaat aku dan anak-anak terkapar sakit tak berdaya, Abi dengan sabar mengurus kami bertiga. Memandikan anak-anak, menyuapi mereka, memberi obat, mengantar ke dokter, mengurut dan kerokin badanku, sampai menyuapi aku makan yang kala itu bener2 ga bisa bangun.
Duuuhhhh.jadi merasa seperti istri yang durhaka. Maafin Ummi ya Bi, sekarang Ummi yakin bahwa kasih sayang Abi lebih dari hanya sekedar kata....
We proud off You Abi....
We love U dear, And May Alloh always bless your Life....
Ya Alloh, berkahilah pernikahan kami dan jadikan anak2 kami pemimpin yang adil.
Amiinn amiin yaaa robbal'alamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar