PESAN BUAT BAPAK PEGAWAI
Dear boss fam,
mungkin tulisan ini bisa buat dibaca para bapak2 yg masih suka ngelarang istrinya berbisnis dengan alasan2 yg sebenernya terlalu dibuat-buat. Tulisan ini dibuat tidak dgn maksud ngomel2 melainkan hanya mempertanyakan kembali , yg nulis juga seorang bapak loo hihihi…
Happy reading..and sharing dr teman2 Bossfamily!
Ibu2 Bossfam, pinjem sharingnya dulu yaaa heheheh....:D
-----@-----
- Pertama-tama, bersyukurlah - karena di luar sana banyak bapak-bapak pegawai lain yang sampai stress, gila, korupsi, dllsb karena keseringan denger istrinya bilang "Papih, aku mau <span>beli</span>..." Sedangkan istri lu bilang, "...saya mau <span>jual</span>..."
- Nggak usah banyak cingcong dengan jabatan dan status. Katakanlah sekarang elu adalah seorang "Business Development Head" atau "Assistant Sales Manager" atau "Assistant Vice President" atau "Senior Human Capital Head" atau apapun, dan istri lo memutuskan mau mulai jualan cendol, dan elo merasa hina karena seorang "Senior Human Capital Head" harus bersanding dengan seorang tukang cendol, maka elo melihat dari perpektif yang salah. Kondisi sebenarnya adalah, elu sekarang hanyalah seorang buruh, jongos, dan istri lo sedang merintis jalan untuk menjadi seorang owner. Lagipula, Bob Sadino juga dulunya cuma seorang "tukang telur". Liat aja apa jadinya dia sekarang.
- Nggak usah sok kaya / sok mapan dengan bilang, "Memang uang bulanan kamu kurang ya, sampe perlu jualan segala? Gue tambahin deh!". Berapa sih gaji bulanan lu sebagai seorang pegawai? Sepuluh juta? Lima belas? Dua puluh? Asal tau aja, minggu lalu gue baru ketemu seorang "tukang sayur" dari Pasar Unit II Tulang Bawang Lampung yang omzet per bulannya rata-rata 160 juta. Ini rata-rata lho, jadi ada kalanya lebih dari itu. Dengan asumsi keuntungan bersih 10%, maka pendapatan dia adalah 16 juta per bulan. Contoh lainnya, seorang ibu penjual beras, dari hasilnya berdagang plus pinjem ke bank mampu beli 1 hektar lahan karet. Setelah pinjaman lunas dan lahan karet jadi milik, dia menjaminkan lahan itu untuk mengambil pinjaman lagi. Pinjamannya dipake untuk membangun ruko 2 pintu. Sekarang, cicilan ke bank dibayar dari hasil penjualan lahan karet dan sewa ruko. Di luar itu, pendapatan dari kios beras masih mengalir, sekitar 10 jutaan nett per bulan. Gimana tuh, wahai para "Head" dan "Manager" kantoran?
- Masih terkait poin sebelumnya, terkadang urusannya sama sekali bukan uang. Punya bisnis sendiri adalah salah satu bentuk aktualisasi diri, sebuah kebanggan tersendiri yang nggak ada urusannya dengan uang belanja. Punya bisnis sendiri besar banget pengaruhnya buat rasa percaya diri seseorang, terlepas dari ukuran bisnisnya. Dana kalo elo merasa terancam / keberatan dengan kehadiran seorang istri yang semakin PD dan berkembang, gue sarankan elo introspeksi deh.
- Nggak usah banyak ribut kalo istri lo minta dukungan modal. Jangan lihat itu sebagai pengeluaran ekstra - siapa tau elo justru sedang melakukan investasi awal di embrio sebuah perusahaan multi - nasional. Pernah denger tentang "Mrs. Fields Cookies"? Di era 90-an perusahaan Amerika ini pernah punya outlet di deket Jembatan Dukuh Atas, Jakarta. Pemiliknya, si Mrs. Fields, tadinya hanya ibu rumah tangga biasa dengan pendidikan akhir SMA, yang merasa minder setiap kali dateng di acara kantor suaminya. Jabatan suaminya udah lumayan tinggi, dan istri-istri temen-temen kantor suaminya juga rata-rata berpendidikan tinggi. Begitu tau Mrs. Fields hanya lulusan SMA, mereka cuma memandang sebelah mata. Mrs. Fields berpikir, dia juga ingin punya sesuatu yang bisa dibanggakan, maka mulailah dia berbisnis kue kering. Bum - sekarang dia jauh lebih kaya ketimbang suaminya maupun istri-istri teman kantor suaminya.
- Nggak usah menggunakan premis "kewajiban istri melayani suami" secara berlebihan. Ya memang benar kewajiban istri adalah melayani suami, tapi kalo elo komplen karena biasanya dibikinin kopi dan sekarang istri sibuk ngurus bisnis sehingga nggak sempet bikinin kopi lagi, gue sarankan beli kopi kemasan sachet di warung. Tuh baca, di kemasannya ada petunjuk cara bikinnya. Jangan sebut diri lo seorang "Head" / "Manager" / "Executive" kalo nggak bisa ngikutin petunjuk itu.
Poin gue adalah, mau nggak mau memang perlu ada hal-hal yang dikorbankan kalo istri yang tadinya hanya mengurus rumah tangga sekarang punya kesibukan ekstra. Nggak perlu membebani istri lo dengan tuntutan yang nggak esensial.
Intinya, wahai para suami, <span>selama bisnisnya halal</span>, <span>masih dikelola tanpa menelantarkan keluarga</span>, dan <span>bisa membuat istri kalian lebih maju</span>, restuilah.
Buat para istri yang ragu untuk memulai bisnis karena suami mengajukan keberatan yang bukan-bukan, silakan forward posting ini. Semoga bisa membuka wawasan mereka :-)
by: agung 'mbot' nugroho
tulisan asli ada di http://mbot.multiply.com/journal/item/463?&item_id=463&view:replies=reverse
-ida-
http://idaoriflame.blogspot.com
Jawaban MBa Lieni – SENIOR MANAGER.
Suamiku pertamanya menentang saya join Oriflame "lagi", karena duluuu nih jaman jahiliyah, dimana ga ada v3, masih buta soal sistem dan joinnya bukan di BOSS Family, suami pernah nungguin aku tupo di Oriflame Rawamangun sampe jam 1 pagi (*gubraak*). Pas ditanya "ngantri sampe jam 1 pagi gitu dpt berapa dr Oriflame?" Trus aku jawab "300rb-an" xi..xi..xi..murkalah dia dan aku disuruh berhenti oriflame-an...aku nurut ajah...abis ga worthed juga jalanin 2 tahun cuma dapat segitu.
Pas diajak sama Mba Dewi Ekawulan (thanks to u sist..) untuk join lagi, aku ga ngomong sama suami, soalnya pasti di tolak mentah-mentah, dulu aku mikirnya 'yaah produknya juga emang gw pake...nothing to lose laah" Pas ditagih sm mba Dewi soal prospect-an, aku bingung, aku ajak aja 2 temanku dan suamiku...xi...xi..xi...awalnya dia ga mau turun dari mobil, tapi aku rayu2, "ga enak nih sama Mba Dewi cuma ajak 2 orang doang....yuuksss ikut dengerin presentasinya" Rayuan maut berhasil, turunlah dia dan dengerin presentasinya Mba Dewi, pilih bangku paling belakang n mukanya bete. Pas ajang tanya jawab, langsunglah suamiku membombardir mba Dewi dengan pertanyaan or sebenernya pernyataan kekecewaan dari yang pernah kami alami di Oriflame sebelumnya. Untungnyaaaa Mba Dewi yang emang jago, cerdas n pengalaman dengan bisnis, bisa memberikan jawaban yang memuaskan....Alhamdulillah dari situlah suami merestui.
Hanya dalam 2 bulan, hasilnya sudah mulai terlihat, dapat transferan 300rb-an dari Oriflame, suami mulai melihat bisnis ini ga main2, dulu 2 thn dpt 300rb-an, sekarang gabung di BOSS Family dlm 2 bulan ditransfer 300rb-an juga...waaahhh malahan dia yang memang backgroundnya Marketing, sudah mencanangkan strategi2 gimana supaya mencapai 21%, gak cuma itu, dia juga rajin datang training, cetak map sakti, dan prospect sampai akhirnya berhasil merekrut....4 jempol buat suamiku tercinta. Aku malah sempet deg2an waktu dia bilang mau segera resign untuk fokus di Oriflame, menurut dia, kita yang berdua kerja n fokusnya terbagi dengan kerja saja bisa menghasilkan 3 juta dlm waktu 4 bulan, apalagi kalo salah satu dari kita fokus. Malahan dia sempet konsultasi sama Mas Erick dan Mas Catur untuk menambah keyakinannya. Sampai saat ini sih belum kesampaian, kita berdua masih nego, siapa yang bakal resign duluan..xi..xi..xi...sambil terus ikhtiar dan berdoa moga2 tahun ini lulus SM (satu level lagi niiihhh) dan Director, mohon doanya teman-teman ^_^
Intinya sih para suami turunin ego dan para istri tetap mawas diri, kebersamaan membawa kemudahan khann.
Jawaban Mba Yonna Kairupan – GOLD DIRECTOR
Teman2 melihatnya saya menjalani bisnis ini berdua..
Selalu mesra..layaknya Anang- syahrini..eehh...udh putus ya? Udah ganti pasangan ya? :)))
Terrlihat mesra..terlihat kompak..
Tapi tahukah teman2 bahwa pada awalnya seorang bapak Eric Kairupan adalah orang yang paling tidak setuju saya ikutan MLM?
Dulu pernah 'terpaksa' terdaftar di suatu MLM gelang kesehatan karena saya memakai produknya.. Duuhh..beliau cembetuuuuuttt turus kalo saya lagi berurusan dengan MLM itu. Memang beliau bukan tipe yang galak kayak Pak Raden, suka ngebentak2.. Tapi untuk seukuran si Ayah, kalo udah cembetut..bikin saya jadi ga enak hati.. :P
Silahkan tanya ke ibu Meuthia Rizki betapa deg2annya beliau waktu pertama kali bertemu suami saya, waktu ngejemput saya abis ketemuan dengan teh Thia.. Karena saya cerita.."tadi suami saya berpesan (sebelum ketemu teh Thia)..kamu dengerin (presentasinya aja) aja ya sayang..tapi jangan join yaaa".. Lhaaa ternyata saya malah join.. :))))
Saya ambil resiko..
Saya join Oriflame.. Dan belum memikirkan gimana nanti dengan 'suami' saya..
Yang pasti saya harus lapor..karena saya butuh restu dari beliau..
Istri.. Hanya istrilah yang tau kapan waktu yang terbaik untuk menyampaikan sesuatu ke suaminya.
Dan seorang istri juga harus tau bagaimana menyampaikannya.. Sesuaikan dengan gaya dan keadaan si suami.
Saya minta pertolongan Allah waktu itu..
Saya sibuk minta ke Allah.."ya Allah..berikanlah kelancaran pada lidah hamba akan apa yang ingin hamba sampaikan.. Lunakkanlah hati suami hamba ya Allah.. Engkau maha tahu bahwa apa yang ingin hamba jalankan, semata2 demi kebahagiaan suami hamba juga"
Saya ulang-ulaaaaaaangg terus doa itu sebelum akhirnya memberanikan diri meminta izin untuk menjalani Oriflame pertama kalinya.
Kencang..
Itu mimik muka suami saya selama mendengarkan kata2 saya..
Tapi saya ga gentar... Dengan penuh senyum dan semangat saya selesaikan kata2 saya.
Dan akhirnya..tanpa senyum, beliau bilang.."semoga sukses yaa"
Duh... Begitu aja saya udah senaaaaaaaanggg banget...
Lalu saya jalani Oriflame. Dengan penuh semangat dan keyakinan.
Tiap hari closing. Suami pelan2 mulai melihat perubahan pada diri saya.
Dan mulai penasaran dengan apa yang saya jalani.
Mulai ikutan duduk mendengarkan ibu Meuthia Rizki presentasi.
Mulai kasih masukan ke saya tentang bisnis. Mulai kasih prospekan ke saya.
Mulai ikutan masuk ke kelas training. Dan...join!!
Akhirnya kami pun 'menikah' lagi di Oriflame..dan punya 'anak' di Oriflame.
Begitulah...jadi tak ada yang tak mungkin..
Tak ada hati yang tak lunak..
Hanya tinggal masalah pembuktian dan waktu aja..
Saya berdoa..
Semoga semakin banyak suami2 yang terbuka pikiran dan hatinya..
Dan memberikan restu mereka thd istri2 mereka untuk menjalani Oriflame..
Bukan karena istri ingin menunjukkan 'hei..apa yg kau berikan masih kurang' atau 'hei..saya bisa lebih hebat dari kamu' atau 'hei..saya bisa mandiri dan bisa hidup tanpa dirimu'..
Bukan..
Tapi karena istri terlalu sayang kepada suami sehingga mereka tidak ingin si suami mengambil tanggung jawab finansial sendirian.. Karena tidak ingin si suami mengeluarkan lebih banyak peluh lagi...
Amiin..
*lhaaa..kok jadi panjang banget yaakk?*
Jawaban Ilnayuti Sari – DIAMOND DIRECTOR
Suami emang rada2 ajaib sih ya
Mau istri mandiri - pengennya bisa masak cuci ngepel juga
Pengen istri dirumah - tapi istrinya pengen pny financial juga
Kalopun suami bisa kasih puluh2 juta, blm tentu jg istri betah,
apalagi yg ngasihnya dikit ?
Ceritanya kan kita udah niatan oriflame-an nih yaaa
Make sure aja kita jalan terus sambil berlari, biar cepet sampe
Saya termasuk yg gak didukung awalnya. Dilarang jg nggak sih, tapi
pernah disuruh berhenti aja oriflame-an. Waduuuuh untung aja gak nurut
waktu itu. Pernah juga dia ngernyit "segini doaaaang ? Mendingan
ngantor aja deh" saat itu bonusku baru sejuta (manager 12 %).
Aku tetep terus jalan, make sure aja aku bisa atur2 pendapatan vs
pengeluaran, trus gak pasang muka asem dirumah, make sure ada makanan
terus, sambil cekokin bacaan2 positive, sambil ceritain temen2 yg
didukung suaminya. Lama2 eneg juga kali blio ya :D soalnya ceritaku
gak ada yg negatif. Lama2 "ya silahkan deh oriflame-an"
Lama2 naik level, suami akan compare antara waktu vs bonus dengan
waktu vs gaji org kantoran, ternyata kan value nya lebih tinggi
disini.
Kemarenan sempet iseng bilang ke suami "ah santai aja deh ah skrg,
udah diamond" eeeh suami blg "lah kan cuma 2 tiket ? Kesian si adan,
naik peringkat lagi dong biar bisa 3 or 4 tiket". Eyalaaaaah ...
Bisnis ini perlu pembuktian.
Kalo belum bisa buktiin berupa materi - ya buktikan dlm hal time
management. Kalo belum bisa buktiin tampil keren - ya minimal bisa
nampilin raut muka positif dan happy faces.
Okey ?
Selamat membuktikan !
Jawaban Shendy Amanda – SENIOR MANAGER.
Saya mau sedikit share.. Saya ini seorang pekerja kantoran dan punya seorang putra berumur 2,5 tahun. Sudah setahun terakhir ini, suami saya bekerja di luar kota (Kalimantan) dan ketemunya ya per 3 bulan.
Sewaktu saya join Oriflame, suami saya tidak tahu. Sampai akhirnya dia pulang ke Jakarta, tau2 saya sudah di level 9%. Dia tau nya saya hanya berjualan :p.
Maklum namanya ketemu 3 bulan sekali, ya minta diperhatiin. Tapi saya malah sibuk prospek. Akhirnya saya ajak deh suami dan anak saya. Saya prospek dan mereka bermain di arena anak2.
Ternyata saat dia balik lagi ke Kalimantan, dia selalu mengikuti gerak gerik saya dengan memantau Facebook saya, foto2 yang di aplod saat BOP.
Disitu dia mulai tanya2, ngapain aja sih kamu? Dan saya cuma blg: "beri saya waktu 6 bulan, dan saya akan buktikan saya bisa SM". Dia cuma berpesan supaya waktu untuk anak juga cukup.
Pada akhir Desember 2010, suami saya pulang lg ke Jakarta. Padahal saat itu saya sedang mengejar posisi 21% (Senior Manager) untuk pertama kalinya. Dengan didampingi suami dan anak saya (di Orisud), Alhamdulillah saya bisa tembus 21% (cuma 5 bulan ternyata). Mungkin ini berkat Doa suami juga ;)
Alhamdulillah saya saat ini mendapatkan full support dr suami. Malah sekarang suami saya rajin mantengin V3 untuk ingetin poin :D
Saya juga sudah disuruh resign dari kantor supaya bisa fokus ngurus anak dan Oriflame an.. Mudah2an bisa terealisasi dalam waktu dekat ;)
Suami saya juga tipikal suami yang mandiri. Malah dia lebih seneng bikin teh/kopi sendiri, nyuci sendiri ;) Kalo malam saya sibuk nguplek2 V3, follow up donlen, suami yang menemani anak tidur, yang bikinin susu anak kalo minta susu tengah malam.
Jadi buat temen2.. Segera buktikan bahwa Anda bisa sukses di bisnis ini (minimal SM). Saya yakin suami Anda pun akan full support untuk bisnis Anda. ;)
GO DIAMOND!!
Jawaban Rosa Puspasari – DIRECTOR
maksud tdk untuk menyombong tapi hanya sekedar sharing saja ya biar yang
lain juga bersemangat.
Suami saya adalah orang yang sangat-sangat mendukung bisnis oriflame
saya sejak saya memulainya. Karena saya masih bekerja kantoran, dan to
be honest saya sungguh mencintai pekerjaan kantor saya sehingga masih
sulit untuk meninggalkannya, maka waktu yang saya punya untuk urusan
prospek dan ketemu downline adalah setelah jam kerja dan weekend. Jadi
bisa dibayangkan ya pulang udah pasti malem (kadang bisa setiap hari
kalo jadwal tayang penuh), dan weekend yang harusnya banyak untuk
keluarga jadi berkurang karena jadwal kelas dan homesharing disana
sini. Tapi tidak pernah sekalipun saya mendengar keluhan dari mulut
suami saya…bahkan dia rela nganter jemput saya (kalo saya gak tau
jalan) kesana kemari dan sabar menunggu saya sampai selesai.
Dia tidak pernah saya jelaskan sistem bagaimana bekerja di oriflame
hanya dari cerita-cerita saya saja, tapi dia akhirnya tau sendiri apa
itu level 3-21% dan kenapa saya bisa jadi seorang director. Suami juga
kenal beberapa downline saya walopun hanya dari nama-namanya saja yang
sering saya ceritakan. Semakin menjadi-jadi dukungannya dengan
menyediakan saya berbagai macam gadget bahkan dia rela bonus kantornya
untuk menggantikan mobil kami yang sudah tua buat saya, katanya
“supaya kegiatan oriflame kamu semakin lancar, kan enak kesana kemari
prospek nyaman nyetirnya gak pegel”. Duh saya sampe terharu…
Bukan hanya itu saja, istri yang punya bisnis sendiri juga bisa
mendukung kehidupan keluarga, saya jadi bisa ngajakin anak saya
liburan dan menyekolahkan anak saya di sekolah yang bagus tanpa harus
mikirin ngambil dari uang tabungan atau gaji kantor saya apalagi gaji
suami, suami pun melongo waktu saya bilang akan dapet cash award
7+14+21 juta dalam waktu dekat ini dan Honda revo dari oriflame. Saya
juga senang bisa membanggakan suami.
Dukungan suami saya juga ditunjukkan ketika kami harus bergantian
tugas menjaga anak kami satu2nya, kesepakatan kami adalah kalau saya
tidak ada, dia harus ada disamping anak saya, kalo dia tidak ada
berarti saya yang harus ada, dan ketika saya prospek weekend, kalau
kondisi memungkinkan anak dan suami ikut, jadi saat saya presentasi
anak bisa maen-maen dulu di playground, selesai saya presentasi kami
bisa langsung family time nge-mol. Waktu anak dan suami tetep ada kan?
Dan suami saya tidak pernah bermasalah saat saya tidak dirumah untuk
bikin teh/ kopi sendiri bahkan bikin air panas buat mandi (maklum
belum punya water heater :D), alhamdulillah punya suami yang mandiri
banget (istrinya juga Mandiri gak ketergantungan uang suami)
Jadi teman-teman yang saat ini masih belum disetujui oleh suaminya
untuk menjalankan oriflame 100%, coba beri pengertian kalo ini semua
dilakukan untuk kemajuan kehidupan keluarga dan cepet-cepet buktikan
minimal SM dulu deh supaya suami liat apa yang kita kerjakan ini ada
hasilnya. Buatlah kesepakatan dengan suami yang menguntungkan kedua
belah pihak, dijamin deh suami juga pasti akan dukung istrinya kalo
istrinya punya prestasi di oriflame.
Go Diamond 2011
Ocha
Jawaban Ibu Meuthia Rizki – DOUBLE DIAMOND DIRECTOR – Founder off BOSSFAMILY.
Hihihihi, saya suka bacanya. Lugas, menohok dan perlu! heheh kaya iklan.
Mungkin karena saya sudah bertahun2 di sini, puluhan ribu orang saya temui, ternyata emang banyaaaaaakk sekali diluaran yang suaminya itu bukan sebagai suami, tapi penjajah istri.
Beneran saya menyebutnya penjajah istri.
Aduuuhh saya punya downline yang suaminya ada beberapa kaya gituuuuuu. Dan nggak cuma satu dua orang.
Rumah masih ngontrak, suami sadar gaji pas2an, tapi liat istri orifleman marah. Udah dikasih pengertian sama istrinya bahwa dia semata ingin menambah kesejahteraan keluarga, akhirnya dikasih waktu cuma 2 jam untuk keluar rumah prospek dan hanya boleh 2 kali seminggu.
Kalau telat lebih dari dua jam, istri sampai tergopoh2 pulang ketakutan. Dan benar saja suaminya mukanya sudah seraaaaammm.. Lalu dengan 'pinter'nya, maaf nih, si suami teriak gini:
" Kamu mau rumah tangga kita kaya Maia - Dani ? Harta melimpah tapi jadi berantakan ?"
Laaahh kok disamain ama maia - dhani? Hihihihi. Cupet bener yaaah? Yaah atuh beda, Dhani - Maia kan bukan karena harta melimpah mereka berantakan, tapi karena Dhaninya mau punya 2 istri.. Maianya nggak mauuuu. Ealaaaahh jadi gossip.
Beberapa bulan lalu, suami istri pengangguran di prospek oleh manager 12persen saya. Di tengah2 presentasi, si suami meninggalkan downline saya Lalu ga berapa lama abis terima sms si istri pamit. Mungkin suaminya nyuruh kali ya.
Besok2nya si istri cerita ke downline saya, katanya suaminya marah kalau dia ikutan Oriflame. suami bilang malu jalanin MLM, mending cari kerja kantoran..
Padahal udah jelas2 lagi pengangguran ya... Tapi masih sanggup ngomong soal malu.
Sepertinya suaminya tipe yang nggak papa gaji 3 juta sebulan asal ngantor daripada ikut oriflame kaya meuthia 70juta sebulan tapi malu2in karena MLM.
Jadiiiii.. Begitulah, banyak sekali cerita berbeda tentang suami2. Bersyukurlah suami2 kita mendukung, mendoakan, mensuport dan ikut mau tau apa yang terjadi pada bisnis kita ini.
Makanya buruan naik level, kasian suami nih sudah segitu supportnya...:))
Meuthia
******************************