Tarik napasss
Hempaskan
.
.
Jadi sejatinya ga ada teman yg bener2 tulus. Sebaik2 nya teman tetep aja ada yg merasa paling suci paling bersih paling jadi malaikat dan paling paham ilmunya.
Disatu sisi kalian merasa tersindir sama sesama wanita yg berbisnis. Merasa baper dgn kalimat2 promosinya, merasa lebih baik sbg irt dan perasaan2 lainnya.
Padahal dulunya pun sama ko bisnis juga, skrg pun tetep bisnis juga meskipun beda jalur. Lalu kl sama sama kenapa harus saling nyakitin sih.
Ngapain baper baca tulisan temen nya yg lagi semangat bisnis sampe merasa kesindir. Ya kali yg di omongin kita?
Siapa tau itu tulisannya buat diri sendiri. Buat nyemangati dirinya sendiri. Kita ga pernah tau kan keadaan dia sesungguhnya dibalik status2nya yg bersemangat. Udh sykur dia masih nebarin aura positif ketimbang dia ngegalau masalah rumah tangga di sosmed. Trus kita jadi sok sok nasehatin kayak yg rumah tangganya paling sakinah mawaddah. Kayak udh pasti masuk syurga sekeluarga, apa tiket syurga udh ketahuan dr skrg pesennya ama orang dalam?
Yg irt ga usahlah merasa paling suci paling soleha paling bener jalan bisnisnya. Kita ga tau kl temen kita yg memilih kerja, memilih bisnis , memilih tetap posistif dan optimis adalah karena dia mungkin tulang punggung klgnya, dia menanggung byk hutang yg harus dibayar, dia ingin membahagiakan orgtuanya , anak2nya, pasangan hidupnya. Emangnya kl kita berhasil membuat dia berhenti bisnis / kerja lalu jadi masuk barisan kita yg anteng2 dirumah aja lalu kita bisa bantu hilangin kesulitan hidupnya? Bisa kasih makan dia, kasih uang belanja dan biaya hidupnya?.
Iya kalo suaminya mampu memenuhi kebutuhan nya , kl tidak? Tanggung jwb dia sendiri utk mencari rejeki. Masih bagus dia mau cari nafkah sendiri bantu suaminya, kl dia mengambil jalan pintas jadi pelakor , rebut suami org yg mapan apa itu lebih mulia drpada dia berjuang dibisnisnya? Sukur2 ga rebut suami kamu yg bisa membuatmu duduk manis jadi istri soleha bisa tenang fokus ngurus anak aja.
Ga perlu di ingetin pun wanita yg bisnis dan kerja ngerjain tugas nya sbg irt , sbg istri pun sbg karyawan/ pebisnis.
Kl kamu mau pindah bisnis pindah aja, kl mau ganti bisnis monggo, udh ga cocok rapopo, tp pikirin juga apakah tulisan manis mu tidak menyakiti hati temanmu yg sedang berjuang. Dia tidak minta uang, tidak mengemis sama kamu, beri saja dia support semangat kl memang tidak bisa membeli dagangannya. Toh ketika kamu memilih ganti bisnis pun dia support dan doain kamu, ikut beli daganganmu. Ikut respect dgn pilihanmu.
Sedih liat yg merasa sdh paling bener jalannya tp bukannya membuat simpatik malah makin membuat kami yg masih semangat berjuang seperti pesakitan yg ga dpt hidayah. Apakah kami bisnis tidak minta petunjuk dan jalan Allah? Kami tak perlu lah posting juga saat sholat tahajud, dhuha panjang kami demi dibilang bisnis kami syariah. Yg ada dihujat riya' padahal byk org diluar yg hasad.
Semua org punya keyakinan masing2. Punya landasan keyakinan pegangan nya yg dia yakinin.ga usah lah korek2 toh kami pun tak tertarik ngorek2 salah saudara kami sendiri sesama wanita. Waktu terlalu singkat buat kami tuk alih profesi jadi malaikat yg sibuk menilai org lain salah dan dia benar. Kami kerja gila2an demi impian kami besok seolah2 kami hidup selamanya karena kami tau kami berpacu dgn waktu, mungkin kami mati esok.
Jangan nilai kami hanya krn bisnis yg kami jalankan. Kamu tidak tau kenapa kami disini. Bisa saja kami jadi kepanjangan tangan anak yatim yg kami santuni, org tua yg harus kami hidupi, org tua / anak yg berobatnya kami yg tanggung, biaya mondok pesantren anak kami yg tidak murah demi impian punya anak hafidz, impian ingin menghajikan ortu, membuatkan rumah orgtua kami yg puluhan tahun rusak krn mementingkan menyekolahkan kami. Tak bisakah kami justru di doakan oleh temen2 wanita kami yg lebih soleha dan lebih makbul doanya?
Sudahlah tonjolkan keunggulan dan kebaikan bisnismu mba soleha, kami mendukung walaupun kita beda jalur. Kita sama sama wanita setrong yg seharusnya saling support.
Jadilah inspirasi di jalan kita masing masing. Saling dukung saling support .
Silahkan bersatu membully saudaramu wanita yg malas kerja, malas mikir malas berjuang dan memilih jadi pelakor, tapi tak perlu kita bully sesama wanita yg memilih berjuang , angkat badan, punya harga diri, hingga tetes keringat nya drpd mengemis pada org lain yg bukan haknya.
Sekian
29 nov 2019
- Jati melati Bekasi -
Hany Kurniasari